Hubungan Judi Online dan Gangguan Bipolar: Studi Kasus Mengejutkan

By | February 26, 2025

Judi online bukan sekadar hiburan biasa—bagi sebagian orang, ini bisa menjadi pemicu atau bahkan bagian dari gangguan mental yang lebih besar, seperti gangguan bipolar. Gangguan bipolar adalah kondisi yang menyebabkan perubahan suasana hati ekstrem, dari mania (euforia berlebihan) hingga depresi mendalam. Studi terbaru menunjukkan bahwa orang dengan gangguan bipolar lebih rentan terhadap kecanduan judi, terutama judi online yang menawarkan akses mudah dan instan.

Bagaimana hubungan antara judi online dan gangguan bipolar? Mengapa orang dengan bipolar lebih rentan terhadap kebiasaan ini? Artikel ini akan membahas fenomena tersebut dan mengungkap studi kasus yang mengejutkan.

Judi Online Merebak di Kalangan Generasi Muda, Orangtua Harus Bagaimana? -  Lembaga Dakwah Islam Indonesia

Gangguan Bipolar dan Perilaku Impulsif

Gangguan bipolar memiliki dua fase utama:

  1. Episode Mania – Ditandai dengan peningkatan energi, euforia, pengambilan risiko berlebihan, dan perilaku impulsif.
  2. Episode Depresi – Ditandai dengan perasaan putus asa, kurangnya motivasi, dan kecenderungan menarik diri dari lingkungan sosial.

Salah satu ciri khas gangguan bipolar adalah impulsivitas, yang berarti penderita sering mengambil keputusan tanpa berpikir panjang. Inilah yang membuat mereka lebih rentan terhadap judi online. Ketika berada dalam fase mania, penderita cenderung merasa sangat percaya diri dan optimis, sehingga mereka lebih sering melakukan taruhan dalam jumlah besar.

Bagaimana Judi Online Menjadi Jebakan bagi Penderita Bipolar?

Judi online memberikan akses instan yang sesuai dengan pola pikir impulsif penderita bipolar. Beberapa alasan mengapa judi online lebih berbahaya bagi mereka antara lain:

  • Kemudahan Akses – Bisa dimainkan kapan saja dan di mana saja.
  • Sensasi Cepat – Taruhan dan hasil keluar dalam hitungan detik, memberikan kepuasan instan.
  • Ilusi Kontrol – Penderita bipolar, terutama dalam fase mania, merasa bahwa mereka dapat mengendalikan hasil taruhan.
  • Kehilangan Realitas – Saat dalam episode mania, mereka bisa merasa sangat optimis dan tidak menyadari besarnya kerugian.

Baca Juga: Demi Judi Online, Aku Berani Merampok

Studi Kasus: Dari Kemenangan Besar ke Kehancuran Finansial

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Gambling Studies mengungkap kisah seorang pria berusia 35 tahun yang didiagnosis dengan gangguan bipolar dan mengalami kecanduan judi online.

Fase 1: Awal Keterlibatan dalam Judi Online

  • Pria ini mulai bermain judi online saat mengalami fase mania.
  • Awalnya, ia menang besar dalam beberapa taruhan dan merasa semakin percaya diri.
  • Ia mulai meningkatkan jumlah taruhannya, yakin bahwa ia memiliki strategi yang akan membuatnya terus menang.

Fase 2: Kehilangan Kendali dan Dampak Finansial

  • Dalam hitungan bulan, ia kehilangan puluhan ribu dolar akibat taruhan yang semakin besar.
  • Ia mulai mengambil pinjaman untuk tetap bisa bermain.
  • Saat memasuki fase depresi, ia mulai menyadari kerugian besar yang dideritanya, tetapi sudah terlambat.

Fase 3: Gangguan Mental yang Makin Parah

  • Depresi semakin dalam akibat tekanan finansial dan rasa bersalah.
  • Hubungan dengan keluarga dan teman mulai memburuk.
  • Ia akhirnya mencari bantuan profesional setelah mengalami pikiran untuk mengakhiri hidup.

Dampak Psikologis dan Sosial

Orang dengan gangguan bipolar yang kecanduan judi online tidak hanya mengalami kerugian finansial, tetapi juga:

  • Konflik keluarga akibat utang dan kebohongan.
  • Masalah pekerjaan karena kurangnya fokus dan ketidakhadiran.
  • Gangguan tidur akibat stres dan kecemasan terus-menerus.
  • Meningkatnya risiko bunuh diri akibat kombinasi depresi dan tekanan ekonomi.

Bagaimana Mengatasi Masalah Ini?

Untuk menghindari efek negatif dari hubungan antara judi online dan gangguan bipolar, beberapa langkah yang bisa diambil adalah:

  1. Pengenalan Dini terhadap Tanda-Tanda Mania dan Depresi

    • Mengenali gejala awal mania dapat membantu mencegah pengambilan keputusan impulsif seperti berjudi.
  2. Terapi Kognitif-Perilaku (CBT)

    • Terapi ini dapat membantu mengubah pola pikir dan perilaku terkait kecanduan judi.
  3. Obat-obatan Stabil Mood

    • Penggunaan obat seperti lithium atau antipsikotik dapat membantu mengontrol impulsivitas.
  4. Dukungan Keluarga dan Komunitas

    • Keluarga perlu memahami kondisi penderita dan memberikan dukungan dalam proses pemulihan.
  5. Pemblokiran Situs Judi Online

    • Menggunakan aplikasi pemblokir situs judi dapat membantu mengurangi akses ke permainan tersebut.

Gangguan bipolar dan judi online memiliki keterkaitan yang erat, terutama karena faktor impulsivitas yang tinggi dalam fase mania. Judi online dapat memperburuk kondisi mental, menyebabkan kehancuran finansial, dan bahkan meningkatkan risiko bunuh diri. Kesadaran akan bahaya ini serta dukungan yang tepat sangat penting untuk membantu penderita menghindari jebakan judi online.

Jika Anda atau orang terdekat Anda mengalami tanda-tanda kecanduan judi online yang berhubungan dengan gangguan bipolar, segera cari bantuan profesional sebelum dampaknya semakin parah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *